Jan 13, 2012

Kapan sebaiknya kita mengirim anak untuk mulai masuk sekolah dasar?

Proses belajar di tahap taman kanak-kanak (TK) memang berbeda dengan di tahap sekolah dasar (SD). Di TK, porsi bermain lebih mendominasi, namun di manapun di seluruh dunia ini, SD selalu menuntut prestasi akademis dari siswa.

Nilai rapor menjadi tolok ukurnya.   
Untuk itu, diperlukan kondisi fisik dan psikis dari anak yang cukup matang untuk mencapainya. Kondisi psikis yang dimaksud salah satunya adalah kemampuan berkonsentrasi.
Bayangkan, apa yang akan terjadi  jika anak belum siap untuk berkonsentrasi pada gurunya? Anak akan mengobrol, berjalan-jalan di kelas, atau bermain di mejanya. Anak tidak akan merasa terbeban jika tidak mengerjakan tugas atau jika mendapat nilai yang tidak memuaskan orang tua.  Akibatnya anak mendapat teguran dan orangtua dipanggil.

Kemampuan konsentrasi akan berkembang sesuai dengan usia anak. Semakin tua seorang anak, maka ia akan semakin mampu untuk berkonsentrasi lebih lama. Selain usia, kecerdasan dan kondisi kesehatan juga dapat mempengaruhi. Secerdas apapun seorang anak, jika sedang sakit tentu konsentrasinya juga akan terganggu.

Belum siap berkonsentrasi penuh akan membuat nilai anak tidak seistimewa rekannya yang sudah jauh lebih siap bersekolah. Sebagai akibatnya, dapat mempengaruhi penilaian anak terhadap dirinya. Anak dapat merasa kurang pandai, bosan, bahkan minder dengan temannya. Apalagi jika ditambah tekanan dari orang tua agar meraih prestasi yang dibandingkan dengan anak lain.

Masalah-masalah di atas dapat dihindarkan jika anak ditunda untuk dimasukkan ke sekolah dasar. Oleh karena itu, jangan terburu-buru menyekolahkan anak. Lihat secara objektif kemampuan konsentrasinya. Jika ia sudah siap berkonsentrasi, maka ia akan lebih menikmati proses belajar, sehingga memungkinkan prestasi yang optimal.

Rudangta A. Sembiring, M. Psi


0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons