Sep 21, 2011

OTAK

Oleh : Rudangta A. Sembiring, M. Psi

 Perkembangan otak yang optimal dari anak kita merupakan salah satu hal yang diidam-idamkan, terkadang bahkan diusahakan dengan semaksimal mungkin oleh orang tua. Usaha yang kita lakukan antara lain mengupayakan makanan dan minuman yang bergizi, vitamin, mainan edukatif, pendidikan yang terbaik, kursus, dan lain sebagainya.


Tidak sedikit pengusaha yang menangkap kebutuhan ini dengan menyediakan berbagai produk yang diiklankan sebagai salah satu cara untuk mengoptimalkan kinerja otak anak, misalnya produsen susu maupun vitamin. Para peneliti juga telah berupaya mengembangkan berbagai riset untuk mengetahui kinerja otak selama bertahun-tahun. Tulisan ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan kepada orang tua mengenai hasil penelitian terbaru dalam bidang neurologi, yang membawa pengaruh kepada berbagai bidang ilmu, termasuk psikologi, yang merupakan bidang saya. Salah satu peneliti, April A. Benasich, telah meneliti perkembangan otak bayi dan anak-anak selama lima belas tahun terakhir dengan menggunakan EEG. Melalui studinya yang mendalam, ia menemukan hubungan antara hasil tertentu dari EEG yang ditemukan pada bayi, dengan masalah bahasa. 
Peneliti lain juga telah menemukan bahwa hasil EEG semasa di taman kanak-kanak, dapat memprediksi kemampuan membaca di kelas lima SD. Hasil penemuan ini memberi harapan bahwa di masa mendatang para ahli dapat mengidentifikasi dan memberikan penanganan diri dari berbagai masalah yang selama ini banyak dikeluhkan oleh orang tua. Nina Kraus dari Universitas Northwestern di Amerika Serikat, juga telah menggunakan EEG untuk mengidentifikasi bahwa belajar bermain musik (bukan hanya mendengarkan musik), akan meningkatkan kemampuan kognitif, atensi, dan kontrol diri pada anak. Semua kemampuan ini akan membantu anak secara akademis di kelas.
Tracey Tokuhama-Espinosa menulis dalam bukunya, bahwa manusia ternyata menggunakan kedua belahan otaknya (kanan dan kiri) secara bersamaan untuk menyelesaikan persoalan kognitif, baik yang bersifat emosional atau rasional, ketika berpikir kreatif maupun saat menyelesaikan persoalan matematika. Penelitian-penelitian lainnya terus dikembangkan dan pada saatnya nanti akan dipublikasikan, sehingga akan membuka wawasan mengenai kinerja dan perkembangan otak. Namun demikian, sebagai orang tua, jangan lupa untuk menyeimbangkan perkembangan anak, dengan kasih sayang dan disiplin.

(sumber: Artikel yang ditulis oleh Gary Stix yang berjudul How To Build a Better Learner dalam Scientific American, edisi Agustus 2011).

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons