Apr 5, 2012

Marah

Beberapa waktu yang lalu saya membawakan sesi parenting dengan topik menjalin komunikasi antara orang tua dan anak tanpa marah dan pertengkaran. Intisari dari pembicaraan kami akan saya bagikan dalam kesempatan ini, sehingga manfaatnya dapat dirasakan juga oleh anda yang tidak dapat mengikuti acara tersebut.
Marah merupakan salah satu dari sekian banyak emosi yang dimiliki oleh manusia yang dianugerahkan Tuhan. Sama seperti emosi yang lain, marah berfungsi untuk membantu kita dalam berkomunikasi dengan orang lain. Bayangkan jika tidak ada emosi, maka kita akan menjadi seperti robot. Oleh karena itulah, merasa marah merupakan hal yang manusiawi. Marah juga menjadi bagian dari komunikasi yang sehat dalam keluarga yang harmonis.
Karena berfungsi sebagai alat untuk mengkomunikasikan perasaan kita, maka marah perlu disampaikan dengan cara yang dapat diterima oleh lingkungan. Bayangkan jika kita marah kepada seseorang sambil membentak-bentak dan memukulinya....sungguh mengerikan...
Untuk dapat mengekspresikan emosi dengan tepat, kita memerlukan pikiran yang sehat. Emosi tidak boleh diumbar, ia harus berada di bawah kendali pikiran. Itu adalah ciri kematangan dan kedewasaan.
Ketika kita menjadi marah, pikirkan baik-baik, apakah kita memang perlu mengekspresikannya demi kebaikan anak kita? Jika ya bagaimana caranya agar tujuan tersebut tercapai? Jika tidak, untuk apa kita mengekspresikannya? Kadang kita hanya cukup berdiam diri, orang lain sudah mengerti, namun ada kalanya kita perlu bicara baik-baik untuk menyampaikan bahwa kita marah karena sesuatu hal. Intinya adalah, jika kita perlu menunjukkan bahwa kita marah, itu adalah demi kebaikan dan upaya menjalin komunikasi yang sehat, dan dilakukan dengan cara dan dalam kondisi yang tepat.


 Oleh: Rudangta A. Sembiring, M. Psi


0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons