Dec 6, 2010

OUTBOUND TRAINING: trend atau kebutuhan? (1)

Outbound training, sudah jamak kita mendengar istilah itu. Seketika terbayang dalam benak kita, segala macam aktivitas luar ruangan yang “seru”, penuh kegembiraan, dan penuh tantangan yang membutuhkan tenaga fisik.Mulai dari dunia pendidikan hingga industri mengenakan istilah ini dalam setiap aktivitas pelatihan yang diselenggarakan di luar ruangan. Tidak ada yang salah dengan ini, karena outbound training memang bermula dari dunia pendidkan yang menekankan pada proses mencari pengalaman melalui kegiatan di alam terbuka. Sebelum mendalami outbound training, sebaiknya kita membahas dulu soal pelatihan.

Di dunia industri, pelatihan adalah salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan kinerja seseorang atau sekelompok orang (selain pendidikan dan pengembangan). Oleh karena itu, sebelum pelatihan diputuskan untuk menjadi solusi, maka perlu dilakukan assessment untuk mencari informasi yang terkait dengan itu. Assessment itu dikenal dengan sebutan analisis kebutuhan pelatihan. Analisis kebutuhan pelatihan bertujuan untuk mengetahui dengan benar dan tepat, apakah pelatihan itu sungguh-sunguh diperlukan dan atau merupakan satu-satunya alternatif solusi bagi persoalan kinerja yang sedang dihadapi. Pelatihan yang dilakukan tanpa analisis kebutuhan pelatihan, hanya akan menjadi ajang pemborosan dana, waktu, dan tenaga bagi yang menyelenggarakan, ditambah lagi dengan hasil yang tidak jelas. Dalam pelatihan, yang disasar adalah keterampilan tertentu yang dinilai perlu untuk segera diperbaiki. Oleh karenanya aspek psikomotorik (dalam hal ini keterampilan) mendapat perhatian yang cukup dominan. Dengan demikian yang menjadi prinsip dala pelatihan adalah how to do the right things now. Beda dengan pendidikan dan pengembangan yang lebih menyasar pada aspek pengetahuan dan afektif dan merupakan strategi jangka panjang.

Karena memiliki bobot pendidikan, maka pelatihan tidak bisa di lakukan dengan pertimbangan trend belaka atau ikut-ikutan. Segala sesuatu harus dihitung atau assest.
Bersambung.....

Edisi berikut: langkah-langkah analisa kebutuhan pelatihan.

oleh: Yulius Yusak Ranimpi, M.Si, Psikolog

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons